Mendeskripsikan Materi ICT dan Media Pembelajaran dari Pertemuan 1-7

Assalamualaikum Wr.Wb 
Nama: Ma'rifatul Hasanah 
NIM: 2288190056
Jurusan: Pendidikan Sejarah
Universitas: Sultan Ageng Tirtayasa
Mata Kuliah/Tugas: ICT dan Media Pembelajaran dengan tugas mendeskripsikan materi selama proses perkuliahan daring dari pertemuan 1-7
Dosen Pengampu: Bapak Arif Permana Putra, M.Pd dan Ibu Yuni Maryuni, M.Pd

Sebelum masuk ke materi Tahukah kalian apa yang dimaksud dengan ICT dan Media Pembelajaran itu? Jika kita dilihat hingga sekarang, teknologi sudah mengalami perkembangan secara pesat dari waktu ke waktu, dan itu tentu telah membantu banyak kegiatan masyarakat menjadi efisien. 
Menurut Kementerian Negara Riset dan Teknologi (Asmani, 2011:100), Information and Communication Technology (ICT) atau dalam bahasa Indonesia dikenal dengan teknologi infromasi dan komunikasi sebagai bagian dari ilmu pengetahuan dan teknologi adalah semua teknologi yang berhubungan dengan pengambilan, pengumpulan, pengelolaan, penyimpanan, penyebaran dan penyajian informasi. 
Menurut Anatta Sannai (dalam Asmani, 2011:100) teknologi informasi dan komunikasi dalah sebuah media atau alat bantu dalam memperoleh pengetahuan antara seseorang kepada orang lain. 
Setelah ini akan memasuki kemateri, disimak dengan baik-baik ya. 

Pertemuan 1 
Dengan Materi Landasan Filosofis dan Konsep Teknologi Pembelajaran

ICT dan Media Pembalajaran yaitu media atau teknologi yang digunakan untuk berkomunikasi dalam jarak jauh yang digunakan oleh tenaga pendidik agar tersampaikan materinya kepada peserta didik. 
Landasan Filosofis dibagi menjadi 3 yaitu:
Ontologi yaitu mengenai hakekat apa yang akan dikaji jika Teknologi Pendidikan sebagai ilmu bidangnya. Jadi yang dikaji, bahan kajiannya harus jelas. Seperti media dan desain yang dilakukan dalam pembelajaran dan mengalami pembaharuan sehingga akan lebih canggih teknologi tersebut.

Epistemologi yaitu cara mengkajinya dengan menggunakan pendekatan seperti: 
Insomeristik
Sistematik
Sinergistik 
Sitematik
Inovatif 
Integratif 

Aksiologi yaitu memiliki nilai atau manfaat dalam proses belajar mengajar. Seperti, peningkatan mutu pendidikan melalui pembelajaran yang efektif, manarik dan efisien, penyelarasan dengan perkembangan lingkungan termasuk teknologi, dan lain-lain.

Konsep Teknologi Pendidikan 
Secara konsep dan praktek, program pembelajaran memerlukan perhatian semua pihak yang memiliki keterkaitan termasuk kajian disiplin ilmu dan tidak bias hanya dipercayakan sepenuhnya kepada pihak pengajar saja. Belajar berkaitan dengan perkembangan psikologi peserta didik, pengalaman yang perlu diperoleh, kemampuan yang harus dipekajari, cara atau teknik belajar, lungkungan yang perlu menciptakan kondisi yang kondusif, sarana dan fasilitas yang mendukung dan berbagai faktor eksternal lainnya. 
Nah, setelah pemaparan materi atau menjelaskan materi ada sesi tanya jawab yang dimana dosen akan menanyakan terkait materi tersebut kepada pendidik atau mahasiswa.

Pertemuan 2 dan 3
Dengan Materi Desain dan Model-Model Teknologi Pembelajaran

Teknologi pembelajaran semula berupa gerakan inovasi pendidikan yang kemudian berkembang menjadi ilmu dan profesi. Adapun menurut AECT (The Association of Educational and Technology) th 1963:
Teknologi pembelajaran identik dengan AV (Audio Visual). Komunikasi AV adalah cabang dari teori dan praktek pendidikan, terutama dalam mendesain dan menggunakan pesan guna mengendalikan proses belajar. 

Teknologi Pendidikan dan Teknologi Pembelajaran 
Istilah ini sekarang digunakan secara bersamaan dengam maksud yang sama adapun teknologi pembelajaran berasal di Amerika Serikat dan teknologi Pembelajaran berasal di Kanada dan Inggris. Teknologi pembelajaran lebih operasional, banyak pemanfaatannya menggambarkan fungsi teknologi lebih tepat sedangkan teknologi pembelajaran merujuk pada belajar maupun pembelajaran. 

Teori dan praktek meliputi: 
Desain: 
Desain sistem pembelajaran (DSP)
Adalah prosedur yang terorganisasi yang meliputi langkah-langkah penganalisaan, perancangan, pengembangan, pengaplikasian, dan penilaian pembelajaran. 
Desain pesan
Meliputi perencanaan untuk merekayasa bentuk fisik dari pesan, pesan dapat berupa simbol yang memodifikasi perilaku kognitif, afektif dan psikomotorik.

Strategi Pembelajaran 
Adalah spesifikasi untuk menyeleksi serta mengurutkan peristiwa belajar atau kegiatan pembelajaran dalam suatu mata pelajaran. Istilah strategi ini kadang dicampur baurkan dengan metode, model, dan pendekatan. 

Karakteristik pembelajar
- Selalu pantang menyerah untuk memahami sesuatu yang sedang dipelajari
- Mempunyai rasa ingin tahu yang besar
- Sadar betul bahwa seringkali belajar itu membosankan
- Membangun pengetahuannya sendiri
- Tidak pernah berhenti bertanya
Berbagi apa yang telah mereka pelajari
- Takut gagal, tetapi mereka dapat memanfaatkan rasa takut ini
Adapaun kawasan terbagi menjadi 3 yaitu kawasan pengembangan, kawasan pemanfaatan, kawasan penilaian. 

Di pertemuan ini sama seperti di pertemuan yang sebelumnya yang dimana pasti ada sesi tanya jawab tujuannya untuk mengetahui sejauh mana kita paham terhadap materi tersebut. 

Pertemuan 4
Dengan Materi Pengelolaan dan Pengembangan Teknologi Pembelajaran

Peran media dalam penyampaian pesan atau materi sangatlah penting dan guru juga dituntut untuk kreatif dalam penyampaian materi atau menggunakan metode yang tidak membosankan gunanya untuk nemanbah rasa semangat dalam proses pembelajaran tersebut. Guru juga bisa menggunakan bahasa tubuh dalam proses belajar tujuannya untuk menyampaikan materi agar tersampai dan dapat dipahami atau dimengerti oleh siswanya. Tujuan digunakan bahasa tubuh karena keterbatasannya media pembelajaran sebab aksesnya tidak dapat dijangkau. Misalnya seperti di daerah terpelosok atau pedalaman.
Tidak hanya untuk bisa kreatif dalam penyampaian materi saat proses pembelajaran berlansung akan tetapi guru juga harus mengetahui karaktetistik dari siswa tersebut, karena dalam proses pembelajaran tidak  mungkin guru menggunakan media pembelajaran semau guru tersebut. Jika dalam suatu kelas murid-muridnya memiliki karakteristik yang berbeda-beda maka guru tersebut harus merubah media pembelajaran tersebut. Lalu merumuskan tujuan pembelajaran, media yang digunakan harus sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. 
Dalam media pembelajaran terdapat 3 jenis yaitu visual, audio, audio-visual.

Pertemuan 5, 6 dan 7
Dengan Materi Teori dan Praktek Pengembangan Desain Media Pembelajaran (Canva, PowToon)
Pada pertemuan ini tidak memberikan materi akan tetapi praktek bagaimana cara menggunakan aplikasi Canva maupun PowToon atau tutorialnya yang dimana nanti akan dipresentasikan secara perindividu bukan kelompok tujuannya agar mengetahui kekurangan apa saja pada setiap mahasiswa yang nantinya akan di koreksi oleh dosen tersebut. 

Adapaun pengertian Canva yaitu aplikasi desain grafis menjembatani pengunanya agar dapat dengan mudah merancang berbagai jenis desain kreatif secara Online. Mulai dari mendesain kartu ucapan, poster, infografis, brousur,power point, foto, vidio dan lain-lain. Menurut saya dalam penggunaan aplikasi Canva ini sangat mudah karena aplikasi ini bisa digunakan di Leptop maupun di Android sehingga mudah diakses. Dalam Canva ini banyak sekali pilihan-pilihan template-template. Seperti template poster, infografis, brousur, foto, vidio, powerpoint, dan lain-lain. Dan aplikasi Canva ini bisa digunakan oleh semua kalangan. 


Powtoon merupakan layanan online untuk membuat sebuah paparan yang memiliki fitur animasi sangat menarik diantaranya animasi tulisan, animasi kartun,dan efek transisis yang lebih hidup serta pengaturan time line yang sangat mudah. Hampir semua fitur dapat diakses dalam satu layar membuat “Powtoon” mudah digunakan dalam proses pembuatan sebuah paparan. Paparan yang memiliki built-in karakter kartun, model animasi dan benda-benda kartun lainnya dan Powtoon ini sangat cocok digunakan untuk membuat media ajar khususnya untuk para pelajar yang suka dengan suasana santai dan non formal dalam pembelajaran di kelas.

Manfaat PowToon 
Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbal (dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan belaka)
Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera, seperti objek yang terlalu besar bisa digantikan dengan realita, gambar, film bingkai film, atu model. Objek yang kecil dibantu dengan proyektor mikro, film bingkai, film, atau gambar. 
Gerak yang terlalu lambat atau terlalu cepat dapat dibantu dengan timelapse atau high-speed photography.
Kejadian atau peristiwa yang terjadi di masa lalu bisa ditampilkan lagi lewat rekaman film, vidio, foto maupun secara verbal. 

Cukup sekian dan Terima Kasih
Wassalamualaikum Wr.Wb
Ma'rifatul Hasanah